lp2m.or.id, Padang- Tahun 2020 adalah tahun dimulainya pandemi COVID-19 yang memengaruhi semua bidang kehidupan. Tidak ada satu pihakpun yang siap dengan kedatangan COVID-19 ini. Begitu juga dengan Organisasi Masyarakat Sipil, termasuk LP2M, awalnya bingung apa yang harus dilakukan agar kegiatan pengorganisasian kelompok-kelompok perempuan dan perempuan muda dan advokasi tetap berjalan. Dengan berjalannya waktu, informasi dan praktik tentang pencegahan dan penanganan pandemi COVID-19 semakin jelas. Seraya itu pemerintah mulai mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk pencegahan dan penanganan COVID-19, salah satunya dengan mengeluarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kebijakan ini, membuat banyak institusi pemerintahan maupun swasta, termasuk organisasi masyarakat sipil memutuskan bekerja di rumah.
LP2M memutuskan untuk bekerja di rumah selama lebih kurang 3 bulan. Agar pengorganisasian dan kerja di tingkat komunitas serta advokasi tetap berjalan, LP2M menggunakan 2 pendekatan, yakni luring dan online. Jika luring, maka penerapan protokol kesehatan menjadi keharusan. Beberapa perencanaan program kerja mengalami perubahan, baik dari sisi konten maupun dari bentuk Luring/online/kombinasi).
Selain pandemi COVID-19, tantangan berat lainnya adalah empat dukungan dana selesai dalam waktu yang saling berdekatan. Namun, optimistis terus dipupuk. Kerja jaringan dan kolaborasi, terutama di tingkat Sumatera Barat, semakin terkonsolidasi. Puncaknya, adalah Jaringan Peduli Perempuan Sumatera Barat, (di mana LP2M menjadi salah satu anggotanya) diminta DPRD Provinsi untuk membuat Naskah Akademik dan Ranperda Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Selain itu, kampanye bersama Jaringan Peduli Difabel Sumatera Barat untuk isu inklusifitas dan hak-hak penyandang disabilitas terus dilakukan melalui online.
Tahun 2020 ini, tahun di mana dimulainya kampanye digital oleh LP2M dengan relawan muda sebagai pengelolanya, terutama Podcast dan Chanel You Tube LP2M Official. Begitu juga, dengan unit bisnis LP2M, Limpapeh Handmade yang mempromosikan dan menjual tenunan warna alami yang diproduksi oleh Kelompok Perempuan Penenun dari Sawahlunto dan Kab.Tanah Datar (Lintau), dilaunching media promosinya di Instagram dan Website. Dua media promosi ini masih dikelola oleh seorang relawan dari Australian Volunteer Program (AVP). Berharap ke depan dengan adanya dukungan dari AVP, maka unit bisnis LP2M dapat memberikan kontribusi untuk keberlanjutan kerja pengorganisasian perempuan dan advokasi kebijakan sehingga ketergantungan dengan donor dapat berkurang,bahkan terlepas dari ketergantungan tersebut.
Sumber :
Sekapur Sirih dari Tim Pelaksana LP2M-Sumbar
Untuk mengetahui lebih lanjut Laporan Tahunan 2020 LP2M ini , silakan meng-klik tautan berikut: https://bit.ly/LaporanTahunan2020LP2M