Di tengah perubahan iklim yang memengaruhi hasil pertanian secara drastis, para petani lokal di Kabupaten Pesisir Selatan menunjukkan keberanian dan inovasi. Simak kisah mereka dalam beradaptasi dan mengatasi dampak perubahan cuaca ekstrem.
Pendahuluan
Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) terus berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas dan partisipasi kelompok petani rentan dalam program Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA) di Sumatera Barat. Pilar kedua dari program ini berfokus pada “Peningkatan Kapasitas Kelompok Petani Rentan,” dengan tujuan utama untuk memberdayakan petani melalui penyadaran kritis, pelatihan, dan dialog tentang strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Capaian Pilar Kedua: Penilaian Proklim
Salah satu capaian penting dari LP2M pada Pilar kedua adalah partisipasi Nagari Sungai Gayo Lumpo dalam Program Kampung Iklim (Proklim) yang dinilai oleh Dinas Lingkungan Hidup pada tahun 2024. Penilaian ini bertujuan untuk meningkatkan kategori nagari serta adaptasi nagari terhadap perubahan iklim. Partisipasi dalam Proklim mencerminkan pengakuan atas upaya berkelanjutan komunitas dalam meningkatkan kapasitas adaptif dan memperkuat ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.
Kisah Inspiratif Petani
Dalam upaya memperkuat kapasitas petani, LP2M telah mendampingi sejumlah petani untuk mengimplementasikan praktik pertanian ramah lingkungan. Dua kisah inspiratif dari petani dampingan LP2M menunjukkan bagaimana inovasi dan dedikasi dalam pertanian berkelanjutan dapat mendukung ketahanan iklim dan meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan:
Bu Darmini: Petani Perempuan Penggerak Pertanian Ramah Lingkungan
“Ini adalah upaya saya sebagai orang tua untuk menjaga lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim. Saya melakukannya bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk masa depan anak cucu saya. Saya ingin mereka mewarisi dunia yang lebih baik dan lebih aman dari dampak perubahan iklim.” – Bu Darmini
Bu Darmini, seorang petani perempuan berusia 69 tahun, secara konsisten menerapkan pupuk ramah lingkungan dan pestisida organik pada tanaman padinya dan di pekarangannya. Ketekunan dan komitmennya terhadap metode pertanian berkelanjutan menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam komunitasnya.
Drs. Jasli: Pensiunan Guru yang Menggeluti Pertanian Ramah Lingkungan
“Setelah mengikuti pelatihan pertanian yang didampingi oleh LP2M, saya mulai menerapkan pertanian ramah lingkungan pada tanaman horti seperti terung dan cabai. Banyak manfaat yang saya peroleh dari menggunakan bahan alami ini. Selain selalu tersedia dan mudah didapat, hasil panennya juga lebih sehat dan rasanya lebih manis.” – Drs. Jasli
Sebagai pensiunan guru yang kini menggeluti pertanian untuk menambah ekonomi keluarga, Drs. Jasli telah lama berpengalaman dalam bidang ini, baik dengan tanaman horti maupun tanaman padi. Dengan pendekatan ramah lingkungan, beliau berkontribusi menjaga kesehatan lingkungan dan menghasilkan produk yang lebih baik untuk keluarganya.
Kesimpulan
Pencapaian Pilar kedua program VICRA oleh LP2M menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan kapasitas dan partisipasi kelompok petani rentan. Melalui penilaian Proklim dan kisah inspiratif dari petani dampingan, LP2M berhasil memperkuat kapasitas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal, mendukung ketahanan iklim dan keberlanjutan pertanian di Sumatera Barat.