Peringatan Hari Kartini 2025 menjadi momen penuh makna bagi kami di Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) Sumatera Barat. Bersama Konsorsium PERMAMPU, kami menyelenggarakan kegiatan refleksi dan konsolidasi Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR) secara hybrid pada 22 April 2025. Kegiatan ini berlangsung serentak di delapan provinsi se-Sumatera, dengan titik pelaksanaan di Sumatera Barat berada di Padang, Tanah Datar, dan Kepulauan Mentawai.
Kartini dan Realita Perempuan Akar Rumput Hari Ini
Sebagai lembaga yang selama ini mendampingi komunitas perempuan akar rumput, kami melihat semangat Kartini hidup dalam perjuangan perempuan hari ini. Namun, kenyataan di lapangan masih menunjukkan banyaknya tantangan yang dihadapi perempuan. Hambatan terhadap akses layanan dasar, khususnya pendidikan dan kesehatan, termasuk layanan hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR).
Diskusi reflektif yang kami fasilitasi secara paralel di tiga titik wilayah Sumbar ini dipandu oleh Ramida dan Santi, dua fasilitator komunitas yang telah lama bergiat dalam penguatan perempuan akar rumput. Mereka mendorong ruang dialog yang terbuka dan saling belajar antarkomunitas. Diskusi ini memperlihatkan realitas ketimpangan yang masih dialami perempuan, mulai dari beban ganda dalam rumah tangga, minimnya ruang kepemimpinan, hingga tantangan ekonomi.
Kesimpulan dari refleksi ini disampaikan oleh Felmi Yetti, Direktur LP2M Sumbar. Ia menegaskan bahwa perjuangan Kartini hari ini berarti membuka akses yang lebih luas bagi perempuan terhadap pendidikan, kesehatan, dan ruang partisipasi, termasuk dalam pengambilan keputusan publik.
Konsolidasi: Dari Suara Menjadi Gerakan
Sebagai tindak lanjut dari refleksi ini, LP2M dan FKPAR Sumatera Barat menyepakati sejumlah langkah konkret seperti, pendataan perempuan putus sekolah dan buta huruf, untuk memperkuat akses mereka terhadap pendidikan non-formal, pemetaan perempuan potensial di desa-desa, sebagai bagian dari strategi mendorong keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan local dan kampanye keluarga pembaharu, yang bertujuan menumbuhkan nilai-nilai kesetaraan dan keadilan gender dari tingkat rumah tangga.
Bagi kami di LP2M, hal ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang untuk memperkuat gerakan perempuan akar rumput melalui pendidikan, advokasi, dan pengorganisasian yang inklusif dan transformatif. Kami tidak hanya melihat perempuan sebagai penerima manfaat, tetapi sebagai aktor utama perubahan di komunitasnya.
Menegaskan Komitmen: Perempuan Sumatera – Otonom, Sehat, dan Inovatif
Hari Kartini tahun ini kami tutup dengan seruan bersama: bahwa tahun 2025 harus menjadi tahun penguatan gerakan perempuan akar rumput. Kami percaya bahwa perempuan yang otonom, sehat, dan inovatif adalah kunci bagi transformasi sosial yang berkeadilan dan berkelanjutan.
Semangat Kartini bukan hanya tentang sejarah, tetapi tentang keberlanjutan perjuangan hari ini, dari Mentawai, Tanah Datar, hingga Padang Pariaman perempuan yang terus bergerak, bersuara, dan berdaya.