lp2m.or.id, Padang–Kegiatan sinergi multi pihak di Aula Bappeda Kabupaten Agam menjadi momentum strategis memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung peningkatan pertumbuhan lapangan usaha pertanian berbasis iklim yang inklusif, yang juga berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan. Kegiatan ini menghasilkan beberapa kesepakatan, yang ditandai dengan launching dan penandatanganan komitmen antara Pemerintah Daerah, dunia usaha, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya.
Tujuan Kegiatan
Melalui Program Kemitraan Multi Stakeholder (MSP), pemerintah bersama non-pemerintah berkomitmen berkontribusi untuk mencapai Target 8.2 SDGs: Mencapai tingkat produktivitas ekonomi yang lebih tinggi, melalu diversitifikasi, peningkatan dan inovasi teknologi, termasuk melalui fokus pada sektor yang memberikan nilai tambah tinggi dan padat karya. Langkah kolaboratif ini juga akan berkontribusi mempercepat pencapaian TPB/SDGs 2, 5, 13, dan 17. Program Kemitraan ini menegaskan pentingnya kebersamaan dalam membangun masa depan pertanian yang lebih tangguh, adil, dan berkelanjutan di Kabupaten Agam.
Penandatanganan komitmen bersama terkait pelaksanaan Kemitraan Multipihak
Peningkatan pertumbuhan lapangan usaha pertanian, melalui pertanian berkelanjutan yang berbasis iklim di Kabupaten Agam.Ditandatangani oleh Asisten II bapak Welfizar, mewakili Bupati dan juga Sekda Kabupaten Agam, diikuti oleh perwakilan BI wilayah Sumatera Barat, PLN Pembangkit Bukittinggi, Pendamping Desa, dan SDGs center UNP. Penandatanganan ini dilakukan saksikan oleh Kepala Bappeda, Comision Manager SDGs SSTC, Kepala divisi LP2M dan perwakilan OPD serta tamu undangan yang hadir dalam kegiatan.
Diskusi Rancangan Rencana Dasar Kemitraan Multi Pihak
Membangun komitmen bersama dalam menjalin kemitraan untuk merespons tantangan pembangunan sekaligus mempercepat pencapaian TPB/SDGs. Program ini menjadi pondasi kolaborasi antara pemerintah dan non-pemerintah, dengan fokus pada Target 8.2 SDGs. Inisiatif ini diharapkan berkontribusi pada pertumbuhan PDRB, penyerapan tenaga kerja, peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP), penguatan kelembagaan petani, serta mendorong partisipasi generasi muda dan kelompok rentan dalam pertanian berkelanjutan berbasis iklim.
Diskusi Terkait tata kelola Kemitraan
Tata Kelola Kemitraan Multi Pihak Kabupaten Agam dirancang untuk memastikan peran dan tanggung jawab setiap pihak berjalan transparan, partisipatif, inklusif, dan akuntabel. Koordinasi dipimpin Bappeda bersama LP2M sebagai fasilitator, dengan keputusan melalui musyawarah mufakat. Monitoring dilakukan tiap tiga bulan untuk menilai capaian, tantangan, dan rekomendasi, sementara hasilnya didokumentasikan serta dikomunikasikan ke publik. Tata kelola ini memperkuat dialog kolaboratif dan menjadikan kemitraan multi pihak sebagai strategi penting pembangunan daerah berkelanjutan.
			

