lp2m.or.id, Padang- Kegiatan assesment penetapan nagari pilot program Kemitraan Multi Pihak (MSP) di Kabupaten Agam merupakan langkah awal memperkuat pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis iklim. Kabupaten Agam sebagai wilayah prioritas nasional menghadapi kerentanan tinggi terhadap perubahan iklim dan bencana, yang berpotensi mengganggu ketahanan pangan.
Kabupaten Agam yang termasuk wilayah prioritas nasional menghadapi tantangan besar akibat perubahan iklim dan potensi bencana alam. Kondisi tersebut berpengaruh langsung terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di tingkat lokal. Oleh karena itu, melalui program MSP, pemerintah daerah bersama berbagai pihak berupaya merumuskan strategi pembangunan yang adaptif dan berkelanjutan. Pelaksanaan assessment ini bertujuan untuk memastikan bahwa program MSP selaras dengan arah pembangunan nagari serta mampu mengidentifikasi potensi dan tantangan di lapangan. Kegiatan ini juga menjadi ruang untuk membangun komitmen bersama antara pemerintah nagari, kelompok tani, lembaga pendukung, dan masyarakat dalam mewujudkan pertanian yang tangguh menghadapi perubahan iklim. Lebih dari sekadar proses penetapan, assessment ini berfungsi sebagai fondasi pengembangan nagari percontohan berbasis data dan partisipatif. Hasilnya diharapkan dapat menjadi rujukan dalam menciptakan praktik pembangunan yang mengintegrasikan nilai keberlanjutan, inklusivitas, serta penguatan ketahanan pangan di tingkat nagari. Selain itu, kegiatan ini juga menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas tenaga kerja di sektor pertanian sawah sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi lokal.
Assessment dilakukan di tiga wilayah representatif Kabupaten Agam, yakni bagian Timur, Tengah, dan Barat. Tiga nagari calon pilot program yang terpilih adalah Nagari Kapau di Kecamatan Tilatang Kamang, Nagari Lawang di Kecamatan Matur, dan Nagari Paninjauan di Kecamatan Tanjung Raya. Ketiganya dipilih berdasarkan sejumlah kriteria, antara lain potensi sebagai sentra produksi padi, keterlibatan dalam dokumen perencanaan lintas pihak, keterbukaan terhadap inovasi, serta kondisi sosial ekonomi petani yang masih membutuhkan penguatan Melalui proses ini, diharapkan Kabupaten Agam dapat melahirkan nagari-nagari percontohan yang mampu menunjukkan sinergi nyata antara pemerintah, masyarakat, dan mitra pembangunan dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan untuk masa depan yang lebih tangguh.
Kabupaten Agam, 9 Oktober 2025