lp2m.or.id, Padang Pariaman – Selama mengikuti Sekolah Perempuan Akar Rumput (SPAR) sampai minggu ke-11, maka ada yang terjadi perubahan terutama pada diri sendiri. Dengan adanya pengetahuan-pengetahuan, seperti membuat peta. Dengan membuat peta tersebut saya pribadi dapat mengetahui bagaimana, ada apa yang akan terjadi di masyarakat lingkungan saya berada. Seperti anak-anak yang putus sekolah, yang disabilitas mental, dan yang beragam macam persoalan yang ada di sekitar tempat tinggal kita.
Kemudian dengan adanya pelajaran-pelajaran bagaimana kita harus mengelola keuangan, di sini saya biasanya agak punya sikap yang konsumtif, pokoknya kalau ada yang dicari-cari apa yang mau dibeli, tapi setelah mengikuti sekolah perempuan akar rumput timbul kesadaran dan motivasi untuk hidup lebih bermanfaat, membeli yang dibutuhkan, dan tidak membeli karena keinginan. Tadi setiap belanja saya harus berpikir mana barang yang betul harus dibeli dan diperioritaskan, dan cara belanja pun saya pakai strategi supaya dapat lebih berhemat. Yang ada sekarang telah saya peroleh bahwa lakukanlah investasi yakni dengan cara menabung, beli emas, beli surat berharga, beli tanah. Jadi ini amat berkesan dan termotivasi untuk lebih bisa hidup lebih baik berhemat dan tak perlu membeli yang tak perlu. Dan menata keuangan keluarga sebaik-baik mungkin untuk bisa hidup lebih sejahtera lagi.
Dengan adanya bermacam materi yang diberikan timbul juga kesadaran bahwa saya mempunyai potensi yang harus dikembangkan dan harus dilatih untuk selalu berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan lingkungan. Sekarang ini rasanya saya tak mau buang-buang waktu, karena saya ingin berbuat dan berbuat yang terbaik untuk diri sendiri dan lingkungan, keluarga, dengan memanfaatkan waktu bertanan-tanam yang berguna seperti Lada Merah, Padi dan Pitulo (Gambas) serta Pario (Pare) yang dikasih disekolah perempuan akar rumput dan mempraktekkan membasmi hama dengan pestisida nabati yang dicontohkan oleh Wis, yaitu dengan memakai daun Sicerek.
Kemudian dengan adanya pelajaran tentang globalisasi ekonomi, kita juga mengetahui bagaimana kita dipercaya oleh negara-negara maju dan “menghasut” kita supaya tetap menjadi negara yang selalu tergantung kepada mereka. Dan bagaimana pula pengaruh yang amat besar dengan adanya tayangan-taangan yang ada di media elektronik, cetak yang dengan gencarnya mempromosikan produk-produk diperjual belikan. Semuanya ini menimbulkan persaudaraan untuk kita supaya jangan terpengaruh, mengencangkan ikat pinggang untuk tidak selalu bersikap konsumtif dan bagaimana supaya kita dapat berhemat. Karena mereka-mereka itu memperdaya kita untuk selalu dapat membeli barang-barang mereka, dan membuat hidup kita menjadi tidak sehat dan mungkin bisa merana seumur hidup karena ulah mereka tersebut. Juga kita harus bisa membentengi anak-anak kita, lingkungan kita untuk tidak terlalu percaya dengan apa yang dipromosikan oleh orang-orang tersebut, supaya kita membeli barang-barang yang dijual tersebut. Karena mereka dengan segala cara supaya kita tertarik membelinya.
Dengan adanya pelajaran komunikasi dalam keluarga juga menambah ilmu dan kesadaran kita untuk mempraktekkannya, bagaimana komunikasi yang baik dalam keluarga kita. Karena komunikasi yang baik tersebut dapat membentuk karakter dari anak-anak kita sampai mereka dewasa.
Dan saya juga jadi tahu bahwa selama ini tejadi ketidak adilan dalam keluarga. Biasanya yang saya tahu hanya mendengar istilah gender, feminisme, stereotype, tapi dengan adanya materi seperti ini saya lebih mengerti dan mengetahui bagaimana dan apa itu gender, feminisme dan tentang kejadian ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat dan keluarga.
Setelah itu dengan didatangkannya narasumber Ibu Kartini sebagai perempuan penggerak masyarakat, timbul semangat bahwa kita perempuan bisa dan mampu berbuat lebih dari yang saya duga. Timbul motivasi dan semangat yang lebih dari yang biasa dan berbuat untuk meningkatkan potensi diri. Kemudian dengan adanya praktek memfasilitasi ini rasanya SEKOLAH PEREMPUAN AKAR RUMPUT semakin seru. Kami rasanya semakin pede aja untuk mengembangkan kemampuan yang pada diri kami masing-masing. Kami dapat saling berbagi dan bekerja sama dengan baik sambil menunjukan kebaikan dan kekurangan / apa yang harus diperbaiki pada diri kami masing-masing.
Kami rasanya rugi untuk tidak hadir setiap minggu dan selalu menunggu minggu-minggu berikutnya untuk dapat menimba ilmu yang baru bagi kami dan menambah wawasan kami. Dan kami selalu rindu untuk bertemu dengan sesama warga belajar dan fasilitator yang pintar-pintar untuk memberikan kami pelajaran yang bermanfaat.
Itulah yang kami rasakan selama belajar di SEKOLAH PEREMPUAN AKAR RUMPUT ini dan kadang-kadang kami tidak bisa mengungkapkannya karena terlalu besar faedah dan manfaat yang kami dapat. (Noviati)