lp2m.or.id, Padang Pariaman – Yang saya rasakan semenjak belajar sekolah perempuan akar rumput, yang didampingi LP2M, sudah 11 kali pertemuan yang dimulai dari penilaian kebutuhan belajar membuat peta dan analisa tabel. Saya menyadari bahwa kita penting mengetahui batas-batas dalam daerah kita (Nagari Kita). Supaya dapat atau bisa membuat peta dan tabel, untuk mengetahui apa-apa saja yang ada di dalam wilayah/nagari tersebut. Pengetahuan yang saya dapat,yaitu dapat membuat peta dan analisa tabel di wilayah atau di nagari di mana saya tinggal. Di sini saya akan lebih memperhatikan kembali peta daerah saya maupun daerah orang lain.
Materi kedua yang saya pelajari, yaitu manajemen keuangan keluarga. Di sini saya menyadari bahwa penyetoran keuangan keluarga perlu dikontrol dengan baik, untuk bisa mencukupi kebutuhan yang akan datang. Keterampilan ini sangant berguna bagi saya, sehingga dapat diajarkan kepada anak-anak saya setelah berkeluarga nantinya.
Materi yang ketiga, yaitu pengelolaan dan pengembangan jiwa kewirausahaan. Di sini saya menyadari bahwa pentingnya untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan. Sangatlah penting bagi ibu rumah tangga untuk menambah penghasilan dan tidak mengharapkan uang dari suami saja. Di sini saya belajar memantapkan jiwa kewirausahaan sebelumnya saya membuka usaha sendiri,seperti usaha rumah tangga yaitu membuat Rakik Maco dan menjahit pakaian. Usaha tersebut untuk menambah penghasilan sehari-hari. Keterampilan yang dapat, yaitu lebih mantap lagi dalam berusaha.
Materi yang keempat, yaitu globalisasi ekonomi. Saya menyadari bahwa globalisasi ekonomi sangat berpengaruh terhadap keuangan keluarga. Di mana orang kaya akan makin kaya, orang miskin akan makin miskin. Pada sekolah perempuan ini saya dapat mengetahui baggaimana mengelola keuangan dengan benar dan jiwa kewirausahaan. Sikap yang harus ditekankan adalah saya harus berpandai-pandai dan memilih-milih mana yang baik dan mana yang buruk. Untuk itu keterampilan yang kita dapat harus ditingkatkan lagi supaya tidak mudah terpengaruh oleh negara luar (negara industri).
Materi yang kelima, yaitu komunikasi dalam keluarga. Saya menyadari bahwa kemunikasi dalam keluarga sangat penting untuk menjalin rasa harmonis dan rukun dalam keluarga. Di sini tanpa komunikasi keluargakita akan hancur. Itu saya perlu mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dengan keluarga dengan baik. Tujuan komunikasi antara lain untuk menyampaikan informasi, menghibur, membujuk, memahami orang lain dan menggerakkan orang lain.
Unsur-unsur komunikasi:
- Komunikator (sumber informasi)
- Pesan (informasi)
- Saluran komunikasi (media)
Materai yang keenam adalah gender. Saya sadar bahwa pentiingya memperhatikan lingkungan, sosial, dan budaya sekitar. Di sini saya mendapatkan ilmu bagaimana caranya bermasyarakat degan baik dan lebih memperhatikan lingkungan sendiri. Gender adalah suatu sifat yang melekat pada diri perempuan maupun laki-laki yang dibentuk oleh lingkungan sosial dan budaya.
Bentuk ketidakadilan gender:
- Pelabelan, penilaian terhadap seseorang/satu kelompok dalam bentuk prasangka baik positif maupun negatif berdasarkan nilai-nilai, aturan, keyakinan, anggapan dari seseorang/kelompok lain.
- Beban ganda, beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin (laki-laki/perempuan) lebih banyak dibandingkan jenis kelamin lainnya.
- Penomorduaan, suatu penilaian atau anggapan bahwa peran dan posisi yang dilakukan/dimiliki oleh salah satu jenis kelamin (laki-laki/perempuan) lebih rendah dari yang lain.
Materi ketujuh, perempuan penggerak masyarakat. Bahwa ilmu yang kita dapat harus kita kembangkan (dibagi-bagi) dengan orang lain. Supaya ilmu yang kita dapat berkembang. Saya penggerak masyarakat berkerja bersama kelompok masyarakat dengan tujuan untuk membentuk masyarakat yang terbebas dari penindasan dan sangat menghargai martabat setiap orang. Seseorang penggerak masyarakat perlu memahami bagaimana anggota masyarakat dapat belajar dengan baik dan selalu menerapkan prinsip-prinsip pengorganisasian masyarakat dalam setiap kegiatan.
Materi terakhir, yaitu praktek memfasilitasi. Ini sangat penting dalam hidup segala sesuatu yang dipelajari sehausnya dipraktekkan dan supaya ilmu yang kita dapat tidak lupa (hilang). Berkat bimbingan fasilitator saya sudah berani tampil di depan orang banyak selama belajar di sekolah perempuan akar rumput ini. Harapan saya setelah tamat sekolah ini, saya bisa menerapkan apa ilmu yang didapat di sekolah ini, saya praktekkan di mana saya tinggal sekarang supaya berguna bagi masyarakat tersebut, terutama bagi kaum perempuan.(Weliherti)