lp2m.or.id, Padang –
Penguatan kepemimpinan perempuan menjadi isu strategis untuk mendorong pemenuhan, perlindungan dan penghormatan Hak Asasi Manusia (HAM) & Hak Asasi Perempuan (HAP). Partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan publik dalam musrenbang (paling tidak) ditingkat kelurahan/desa/nagari menjadi agenda penting LP2M dalam pengorganisasian perempuan akar rumput. Musrenbang yang merupakan salah satu ruang untuk menyuarakan kebutuhan dan kepentingan perempuan mulai disadari oleh perempuan penggerak lokal (Community Organizer-CO lokal).
Hampir 23 (duapuluh tiga) tahun LP2M eksis dalam melakukan pengorganisasian perempuan melalui penguatan kepemimpinan perempuan akar rumput di Sumatera Barat. LP2M yakin dengan memperkuat kepemimpinan perempuan akar rumput maka kekuatan kolektif akan terbangun & kepercayaan diri perempuan potensial (CO lokal/pengurus/ anggota kelompok) meningkat serta termotivasi untuk masuk dalam lembaga pengambil keputusan publik untuk memperjuangkan pemenuhan, perlindungan & penghormatan HAP/HAM.
Dalam kurun periode Agustus 2014 – Desember 2017, “ Bangkitnya Kepemimpinan Perempuan Akar Rumput” menjadi tema utama dalam periode ini. Upaya LP2M untuk memperkuat Co/kader lokal menjadi penggerak di komunitasnya untuk perubahan yang lebih baik mulai menuai hasil. Beberapa Co/kader lokal bahkan dipercaya dan terpilih menjadi “champion” menjadi “Pemudi Pelopor” tingkat provinsi Sumatera Barat dan “Perempuan Inspiratif” tingkat Kabupaten Tanah Datar dan UMKM berprestasi di Kota Sawahlunto.
Dalam usia hampir 23 tahun ini, LP2M mengembangkan beberapa pendekatan baru. Pendekatan tersebut adalah pendekatan terhadap institusi/tokoh agama dan adat, penguatan kepemimpinan perempuan muda, “Sekolah” Perempuan Akar Rumput dan pelibatan ayah/suami serta laki-laki muda. Selain itu, menginisiasi forum multipihak yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait (antara lain: Bappeda, Dinas Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak/KB, Dinas Kesehatan, Puskesmas, Dinas Pendidikan) untuk mendorong pemenuhan, perlindungan dan penghormatan hak-hak asasi perempuan terutama untuk isu hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Padang Pariaman dan Padang. Di samping itu, LP2M menjadi leading untuk mengaktifkan kembali forum multistakeholder –Kelompok Kerja Aliansi Masyarakat Penyehatan Lingkungan & Air Bersih (Pokja AMPL) untuk mendorong tercapai “universal access” 2019 terhadap sanitasi layak bagi masyarakat di Kabupaten Padang Pariaman.
Pada periode ini juga penguatan ekonomi perempuan melalui pengembangan usaha PUK (Perempuan Usaha Kecil-Mikro) terutama pengembangan tenun warna alami mulai menggeliat. Pemerintah Daerah di mana wilayah program dilaksanakan (Kab.Tanah Datar dan Kota Sawahlunto), mulai bersinergi dengan LP2M dalam pengembangan tenun (warna alami maupun sintetis).
Untuk keberlanjutan organisasi dan gerakan perempuan, LP2M mulai mengembangkan fundraising lebih profesional melalui brand ‘tek Gadih. Dengan dukungan Air Asia Foundation Malaysia ‘tek Gadih akan meluncurkan produk “turunan” dari kain tenun warna alami.
Selain itu,keberadaan & kegiatan LP2M, para Co/Kader lokal mulai dipublikasikan melalui media lokal (cetak/online). Kerjasama dengan radio lokal sebagai media kampanye edukasi masyarakatpun sudah mulai terjalin.
Pencapaian tersebut di atas tentu berkontribusi terhadap visi dan misi LP2M. Visi LP2M adalah Visi LP2M adalah “terwujudnya masyarakat sejahtera dan kritis yang adil dan setara gender, demokratis, anti diskriminasi, peduli sosial dan berkeadilan lingkungan”. Sementara misi LP2M adalah 1)Memperjuangkan akses, kesadaran kritis dan kontrol perempuan serta masyarakat marginal terhadap seluruh kebijakan dan sumber daya di ranah domestik dan publik, selanjutnya, 2) Membangun gerakan perempuan dan masyarakat sipil yang kuat dan independen sebagai kekuatan penyeimbang terhadap Negara dan pasar.
Pada periode ini, ada 4 (empat) isu yang menjadi perhatian dan dikerjakan oleh LP2M,yakni Penguatan Ekonomi Perempuan; Advokasi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan ; Peningkatan Partisipasi dan Representasi Politik Perempuan; Pengurangan Risiko Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim.
Pencapaian selama periode Agustus 2014 – Desember 2017 akan diuraikan lebih lanjut pada Bab Perencanaan dan Capaian Program. Selain pencapaian, tantangan, pembelajaran dan laporan keuangan akan melengkapi Laporan Pertanggungjawaban Direktur Eksekutif ini.
Lebih lanjut mengenai laporan kegiatan kami diperiode Agustus 2014 – Desember 2017 dapat dilihat pada link berikut : https://docs.google.com/document/d/1sXW2QeGz88moI9kcjHpfUbyyZK42Kue6/edit?usp=sharing&ouid=106565671824041659490&rtpof=true&sd=true