lp2m.or.id, Padang –Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bersama GIZ dan LP2M menggelar Lokakarya Penguatan Kapasitas Pengelolaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) Tahap I dan secara resmi meluncurkan Platform Kolaborasi TPB/SDGs serta Inovasi Dapur Kolaborasi Kabupaten Pesisir Selatan . Kegiatan yang dibuka langsung oleh Bupati Pesisir Selatan juga dihadiri oleh instansi pemerintah daerah, lembaga vertikal, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan sektor swasta, baik secara luring maupun daring.
Strategi Indonesia untuk Akselerasi SDGs
Transformasi dan pembangunan berkelanjutan menjadi kunci menghadapi risiko global yang kompleks. Capaian SDGs Indonesia menunjukkan progres positif, dengan 61,4% dari 233 indikator berada dalam jalur pencapaian. Untuk mempercepat kemajuan, Indonesia mengedepankan lokalisasi SDGs melalui penyusunan RAD dan Voluntary Local Review (VLR). Kolaborasi lintas aktor pemerintah, swasta, organisasi masyarakat sipil, dan filantropi menjadi fondasi utama memperkuat implementasi dan memperluas dampaknya di tingkat lokal.
Pengarusutamaan GEDSI dalam Manajemen SDGs
GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion) adalah strategi pembangunan yang memastikan semua kelompok, termasuk yang terpinggirkan, memiliki akses, partisipasi, dan kesempatan yang setara. Fokusnya adalah mengurangi ketimpangan relasi kuasa dan menjamin hak serta penghormatan terhadap semua identitas sosial. Pelibatan pemangku kepentingan yang beragam seperti Pokja PUG, dinas terkait, organisasi sosial, dan sektor swasta menjadi penting untuk memastikan keterwakilan perempuan dan kelompok marjinal, baik sebagai peserta maupun narasumber, dalam setiap proses pembangunan.
Penyusunan RAD TPB/SDGs yang mengarusutamakan GEDSI
Di dalam Kegiatan Lokakarya ini juga membahas proses penyusunan Rencana Aksi Daerah (RAD) SDGs yang mengarusutamakan prinsip GEDSI. kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan sasaran RPJMD yang selaras dengan TPB melalui koordinasi program dan kegiatan multipihak. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong peningkatan peran dan komitmen pemerintah daerah, organisasi masyarakat, akademisi, filantropi, dan pelaku usaha dalam mendukung pencapaian TPB daerah secara kolaboratif.
Pengenalan MSP Mengarusutamakan GEDSI
Dalam Kegiatan ini juga dikenalkan pentingnya Multi-Stakeholder Partnership (MSP) untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam pencapaian TPB/SDGs. Dalam kemitraan, setiap pihak membawa keahlian, sumber daya, atau perspektif unik mereka untuk berkolaborasi dalam mencari solusi yang berkelanjutan dan inklusif. Peserta juga dilibatkan secara langsung dalam menyusun pohon masalah, mengkonversinya menjadi pohon tujuan, dan melakukan analisis pemangku kepentingan untuk menentukan ruang lingkup kolaborasi yang strategis.
Pengenalan Platform Kolaborasi SDGs Kabupaten Pesisir Selatan
Pengelolaan data TPB/SDGs yang efektif menjadi kunci pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui Platform Kolaborasi SDGs Kabupaten Pesisir Selatan, data lintas sektor dapat dikumpulkan dan dikelola dengan lebih terstruktur, mendukung perencanaan, pemantauan, hingga pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Kegiatan ini menjadi langkah awal penyusunan RAD SDGs 2025–2029, sekaligus komitmen nyata untuk mewujudkan prinsip no one left behind di tingkat daerah.