lp2m.or.id, Padang-Sejak tahun 2014, PERMAMPU konsorsium sepuluh organisasi perempuan di Sumatera telah berkomitmen memperkuat perempuan akar rumput melalui strategi ekonomi berbasis kolektif, salah satunya dengan mengembangkan kelompok-kelompok Credit Union (CU). Inisiatif ini bermula dari Program MAMPU dan terus berlanjut dalam Program INKLUSI. Credit Union menjadi pilihan karena berbasis semangat solidaritas, dikelola secara partisipatif, dan bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi perempuan melalui akses keuangan yang adil.
Namun, hasil monitoring selama ini menunjukkan bahwa pendampingan terhadap CU masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah rendahnya kapasitas pengurus, terutama dalam hal pembukuan dan tata kelola kelembagaan. Banyak CU yang masih bertumpu pada kemampuan dasar pengurus tanpa adanya sistem yang terdokumentasi dan berjalan baik.
Untuk itu, PERMAMPU menyelenggarakan kegiatan asistensi khusus bagi para pengurus CU dari tujuh lembaga anggotanya. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh CU dapat memenuhi standar kelembagaan, termasuk dalam hal pencatatan keuangan dan pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT), sesuai periode tahun buku yang berlaku.
Memperkuat Pemahaman Konsep dan Praktik Credit Union
Dalam sesi awal asistensi, fasilitator menyampaikan penjelasan mengenai konsep dasar Credit Union sebagai lembaga keuangan berbasis ekonomi kerakyatan. CU tidak hanya sekadar tempat simpan pinjam, tetapi merupakan wadah pemberdayaan ekonomi bersama, yang dijalankan atas prinsip kepercayaan, transparansi, dan kepemilikan bersama oleh anggotanya.
Peserta diajak membedakan CU dengan lembaga keuangan konvensional lainnya, serta mengembangkan pola pikir positif dalam mengelola keuangan secara kolektif. Fasilitator juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) CU, khususnya terkait jenis-jenis produk yang dapat dijalankan oleh CU, seperti produk simpanan, pinjaman, hingga produk sosial untuk mendukung anggota dalam kondisi darurat.
Lebih dari itu, peserta juga dibekali dengan pemahaman atas hak dan kewajiban mereka sebagai anggota. Hal ini menjadi penting dalam rangka membangun tata kelola yang sehat, transparan, dan berkelanjutan.
Pentingnya Pencatatan Keuangan yang Akurat
Salah satu aspek krusial yang menjadi fokus asistensi adalah pencatatan keuangan yang akurat. Banyak CU di tingkat komunitas masih menghadapi kendala dalam penyusunan laporan keuangan karena kurangnya pemahaman teknis dan minimnya dokumentasi yang rapi. Untuk menjawab tantangan tersebut, fasilitator memberikan materi dasar mengenai pentingnya pembukuan yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan. Setelah sesi pemaparan, peserta langsung dilibatkan dalam praktik pengisian berbagai jenis buku kerja pembukuan, seperti:
- Buku Anggota (BA)
- Daftar Uang Masuk (DUM)
- Daftar Uang Keluar (DUK)
- Buku Kas (BK)
- Buku Besar (BB)
- Neraca Saldo (NS)
- Laporan Keuangan dan Statistik Bulanan (LKSB)
Melalui simulasi ini, peserta tidak hanya memahami alur transaksi, tetapi juga belajar menyusun laporan secara utuh hingga tahap pelaporan kepada anggota CU dalam Rapat Anggota Tahunan. Harapannya, para pengurus CU mampu mengelola administrasi dan keuangan secara mandiri, benar, dan profesional.
Menatap Masa Depan CU yang Mandiri dan Tangguh
Kegiatan asistensi ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang PERMAMPU dalam mendorong transformasi kelembagaan CU, dari sekadar wadah simpan pinjam menjadi institusi keuangan rakyat yang profesional dan akuntabel. Harapannya, penguatan ini tak hanya meningkatkan kapasitas teknis pengurus, tetapi juga memperkuat rasa kepemilikan dan semangat kolektif seluruh anggota CU.
Dengan pendampingan yang lebih terstruktur dan berkelanjutan, Credit Union perempuan akar rumput dapat terus tumbuh sebagai fondasi ekonomi komunitas yang inklusif, adil, dan berkelanjutan.