lp2m.or.id, Padang-Di tengah tantangan perubahan iklim dan menurunnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian, sekelompok anak muda di Nagari Aia Tajun menunjukkan arah yang berbeda. Mereka memilih untuk menanam, belajar, dan berjuang membangun masa depan pangan yang berkelanjutan.
Kelompok Petani Muda Aia Tajun Millenial Sejahtera baru saja menyusun rencana kerja enam bulan ke depan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya penguatan kapasitas kelompok yang difasilitasi oleh Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M).
Namun, pertemuan mereka bukan sekadar rapat di atas kertas. Di sela-sela penyusunan rencana kerja, mereka juga belajar langsung di lahan pertanian—mengenal teknik pemupukan organik, pengendalian hama ramah lingkungan, dan praktik pertanian adaptif terhadap iklim.
Melalui kegiatan ini, para petani muda berlatih bagaimana menjaga keseimbangan antara produktivitas dan kelestarian alam. Mereka memahami bahwa pertanian berkelanjutan bukan hanya tentang hasil panen, tetapi juga tentang menjaga tanah, air, dan lingkungan agar tetap subur untuk generasi berikutnya.
Menariknya, semangat ini tidak tumbuh sendiri. Ada dukungan kuat dari para orang tua petani yang melihat potensi generasi muda untuk meneruskan tradisi bertani dengan cara yang lebih inovatif.
Salah satu anggota kelompok bercerita bahwa ayahnya bahkan memberikan akses lahan untuk digunakan sebagai tempat belajar dan bereksperimen dalam bercocok tanam. Langkah kecil ini menjadi simbol kolaborasi lintas generasi di desa.
“Upaya ini dilakukan oleh LP2M sebagai bagian dari proses pengorganisasian orang muda di tingkat akar rumput, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang pentingnya peran generasi muda dalam mewujudkan pertanian yang berkelanjutan.”
— Cerita dari Akar Rumput
Inisiatif ini bukan hanya memperkuat kapasitas kelompok, tetapi juga menumbuhkan kesadaran ekologis dan kemandirian ekonomi. Dari Nagari Aia Tajun, semangat ini menyebar: bahwa perubahan bisa dimulai dari langkah-langkah kecil anak muda yang berani menanam harapan.




