lp2m.or.id, Padang – Apa ya, yang membedakan pemberdayaan ekonomi perempuan yang dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M) dengan lembaga yang lain dengan fokus yang sama? Pertanyaan dilontarkan seseorang pada satu waktu.
Kami tidak mengetahui persis seperti apa lembaga lain melakukan pemberdayaan ekonomi perempuan dampingan atau “target” programnya. Namun dari sepengetahuan kami, pemberdayaan ekonomi perempuan yang dilakukan oleh lembaga lain ditujukan untuk peningkatan pendapatan perempuan/keluarga, dengan melihat berapa jumlah produksi, apakah ada peningkatan setelah “pelatihan/bantuan/dukungan”, berapa jumlah penjualan, berapa asset, dll.
Nah, kalau pemberdayaan ekonomi perempuan yang LP2M lakukan, bagaimana? Hanya itu sajakah? TENTU TIDAK itu saja.
Bedanya? Kami melakukan pendidikan kritis pada kelompok perempuan dampingan agar mereka memiliki kesadaran kritis kenapa terjadinya pemiskinan perempuan, ketidakadilan terhadap perempuan, diskriminasi, dan kekerasan terhadap perempuan.
Apa hubungannya dengan pemberdayaan ekonomi perempuan? Tentu sangat berhubungan. Kami sudah membahasnya sebelum memposting ini (lihat: Isu Gender & Pengembangan Usaha Kecil Mikro)
Itu saja? Tentu tidak, Kami juga melakukan penguatan ekonomi seperti yang lembaga lain lakukan, namun kami bukan hanya memberikan pelatihan saja, tapi juga pendampingan terhadap kelompok perempuan yang kami dampingi. Namun, peningkatan ekonomi/ pendapatan bukan berhenti sampai di mereka saja, tapi juga sampai kepada perempuan di lingkungan mereka (juga kabuaten/kota – propinsi). Caranya? Perempuan potensial di Akar Rumput yang kami dampingi diperkuat menjadi perempuan pemimpin sehingga mampu menggerakan perempuan, bahkan masyarakat di lingkungan mereka, dan mendorong lahirnya kebijakan (Peraturan, Program, Alokasi Anggaran) untuk meningkatkan peran dan memperkuat posisi perempuan di institusi pengambilan keputusan publik.
Terus apa lagi?
Melakukan pendidikan kritis juga pada suami dan ninik mamak, agar mereka mendukung penguatan kepemimpinan dan pembemberdayaan perempuan yang diikuti oleh istri/anak/adik/kakak/kemanakan/cucu. Perempuan diberi kepercayaan dan akses mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut. Perempuan yang memiliki usaha atau bekerja di luar rumah, suami dan anggota keluarga berbagi tugas dalam rumahtangga. Bagi perempuan yang bekerja sebagai Ibu Rumahtangga, pembagian tugas dalam urusan domestik, memberi kesempatan bagi perempuan untuk menambah pengetahuan, keterampilan serta mobilitasnya tidak terhalang untuk berpartisipasi aktif dalam seluruh tahapan pembangunan.
*Disarikan dari pengalaman melakukan penguatan ekonomi perempuan yang LP2M lakukan selama 25 tahun terhadap Kelompok Perempuan Akar Rumput.