Kegiatan peningkatan kapasitas budidaya madu galo-galo KUPS yang difasilitasi oleh LP2M dengan menghadirkan narasumber dari KPHP dan praktisi budidaya trigona. Dalam kegiatan ini, KPHP memberikan informasi terkait legalitas usaha perhutanan sosial, sementara praktisi membagikan teknik budidaya Trigona Itama, mulai dari pengelolaan koloni hingga panen berkelanjutan. Peserta juga dikenalkan pada teknik sederhana foto dan video produk untuk menunjang promosi digital dan membangun kepercayaan konsumen, sebagai langkah memperkuat kapasitas usaha madu agar mandiri dan berdaya saing.
Teknik Budidaya Lebah Trigona Itama
Kegiatan peningkatan kapasitas KUPS ini menghadirkan Pak Hendris, pembudidaya madu galo-galo dan mantan anggota KPHP Pesisir Selatan. Ia menyampaikan materi seputar struktur koloni, bentuk sarang, manfaat madu, sumber pakan, serta teknik budidaya Trigona Itama dari perawatan stup hingga panen berkelanjutan. Kegiatan ini juga diwarnai dengan sesi tukar pengalaman antara narasumber dan peserta, membahas tantangan dan praktik usaha yang dijalani bersama, guna memperkuat kapasitas dan semangat kolaborasi dalam pengembangan usaha madu hutan sosial.
Legalitas Usaha sebagai Kunci Sukses Usaha KUPS
Dalam kegiatan ini, perwakilan dari KPHP Kabupaten Pesisir Selatan menyampaikan pentingnya legalitas usaha sebagai kunci sukses KUPS. Legalitas memberikan kepastian hukum, meningkatkan kepercayaan pelanggan, menjadi syarat untuk akses pasar modern, serta memudahkan KUPS dalam mengakses pembiayaan dan bantuan. Narasumber juga menegaskan pentingnya pengelolaan administrasi yang rapi serta konsistensi anggota dalam menjalankan usaha. Dengan data yang terkelola dengan baik, perkembangan KUPS dapat terpantau dan berpeluang memperoleh dukungan atau bantuan dari pemerintah maupun swasta.
Teknik Sederhana Foto dan Video Produk
Di akhir kegiatan, staf LP2M turut membagikan informasi seputar teknik foto dan video produk sederhana untuk mendukung promosi usaha. Dalam pemaparannya, ditekankan pentingnya pemilihan cahaya yang tepat dan menghindari penggunaan filter yang dapat mengubah warna asli produk. Peserta juga diajak langsung untuk praktik lapangan dengan mengambil gambar dan video produk di sekitar lokasi stup madu, guna meningkatkan kemampuan dokumentasi visual yang menarik dan sesuai dengan karakter produk asli.
Pesisir Selatan,17-18 Juni 2025