Memasuki tahun 2022, kehidupan di hampir semua lini sudah mulai dibilang berjalan normal pasca dihantam gelombang Pandemi Covid-19. Namun, bangkit dari masa masa dengan berbagai keterbatasan panjang akibat pandemi memang bukan hal mudah bagi semua pihak. Keterbatasan pendanaan program dari berbagai pihak dari dalam dan luar adalah salah satu tantangan yang dihadapi hampir semua Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) termasuk LP2M. Bagi OMS yang telah memilki akar yang kuat, keterbatasan pendanaan bukan alasan untuk tidak melakukan kerja kerja advokasi, pendampingan, penguatan jaringan, dll. Visi, Misi dan strategi telah menjadi manadat lembaga adalah hal yang harus dicapai dengan tetap mengoptima potensi dan sumber daya yang ada.
Terkait hal tersebut, berita baiknya tahun 2022, LP2M masih melanjutkan dua kegiatan program yaitu “Program Promosi Inisiatif Ekonomi Hijau oleh Perempuan Petani dan Generasi Muda Tani di Sektor Pertanian Berkelanjutan”, dimana LP2M yang tergabung dalam Konsorsium Echo Green (Yayasan Penabulu, KPsHK, Konsil LSM Indonesia-LP2M pelaksana program di Programan) yang berkontribusi memperkuat peran & posisi perempuan petani dan generasi muda tani di Kab.Padang Pariaman, Sumatera Barat, serta “Program Voice for Inclusiveness Climate Resilience Actions (VICRA) di Kabupaten Pesisir Selatan. Program VICRA didukung oleh Kerajaan dan Kedubes Belanda yang dikoordinir oleh Pattiro dalam Konsorsium VICRA, di mana LP2M merupakan salah satu dari 9 anggota konsorsium.
Selain itu tahun 2022 LP2M mendapat dukungan baru dari Australian Volunteers Program Impact Fund yang menawarkan hibah kecil hingga AUD10.000 kepada organisasi mitra. Program ini secara umum bertujuan untuk membantu memperkuat kapasitas dan kerja mitra yang ada, terutama pada saat program tidak dapat memberikan dukungan dalam jumlah besar melalui penugasan sukarelawan di dalam negeri. Hibah kecil dapat membuat perbedaan besar. Bagi LP2M sendiri program ini diharapkan membantu memperkuat brand LP2M sebagai LSM perempuan yang peduli terhadap isu-isu kesetaraan gender, inklusi disabilitas dan inklusi sosial melalui peningkatan kapasitas dan keterampilan para relawan muda lokal & personil LP2M dalam mengkampanyekan isu-isu tersebut melalui platform digitalisasi. Pada akhirnya, hal ini akan memperluas jangkauan edukasi kepada masyarakat mengenai isu-isu tersebut.
Selain program program dengan support dana dari beberapa pihak tersebut, LP2M tetap melakukan kegiatan rutin sebagai upaya untuk tetap menjalankan visi dan misi lembaga dalam berbagai keterbatasan yang ada di lembaga. Pendampingan kelompok-kelompok perempuan di level desa/nagari (KPUK), kabupaten (Jarpuk/FKPAR Kabupaten) sampai provinsi (APUK/FKAR Provinsi), tetap dilakukan. Kemandirian kelompok dan perempuan perempuan dampingan yang telah diperkuat adalah hal yang mendukung hal tersebut tetap berjalan. Hal ini juga didukung dengan kegiatan kegiatan jaringan baik di level lokal, regional, nasional sampai internasional yang tetap masih aktif diikuti LP2M.
Salam Setara dan Inklusi,
Ramadhaniati
Direktur Eksekutif
Untuk mengetahui lebih lanjut Laporan Tahunan 2020 LP2M ini , silakan meng-klik tautan berikut: