Pantun I
Buah durian buah alpukat.
Dipetik anak menjelang senja.
Banyak kejadian dalam masyarakat.
Terkadang kejadian didiamkan saja.
Dari Sikapak hendak ke Panganak.
Hari gelap cuaca mendung.
Ada yang Bapak menggauli anak.
Yang digauli anak kandung.
Ambil kail bawalah lukah.
Biarkan berenang si itik angsa.
Ada yang hamil di luar nikah.
Karena perempuan diperkosa.
Berilah makan semua ternak.
Ternak kehausan jangan biarkan.
Ada pelecehan terhadap anak.
Tapi itu hanya dibiarkan.
Bunga mawar tidak sekuntum
Di tengah taman berwarna warni
Masyarakat buta terhadap hukum.
Terkadang melapor tidak berani
Usah di vacum di bagian teras.
Air hangat masak di kompor
Kepastian hukum tidak jelas.
Makanya masyarakat malas melapor.
Rencanakan tanggal membuat acara.
Jangan acara sampai sembraut.
Sanksi sosial hanyalah sementara.
Predator-predatorpun tidak takut.
Tumbuhlah waru diantara keladi.
Tumbuh juga pohon kepundung.
Kasus baru kini terjadi.
Bapak menghamili anak kandung.
Terdengar gemuruh tariklah sauh.
Hari sore menjelang senja.
Anak disuruh pergi jauh.
Sementara Bapak di rumah saja.
Naik motor dari Banyuwangi.
Melepas istirahat di bendungan.
Akan melapor dihalang-halangi.
Justru ayah diberi perlindungan.
Batang rambutan ditepi selokan.
Buahnya lebat tidak bertuan.
Banyak kejadian yang memilukan.
Itu menimpa anak-anak dan perempuan.
Yudelmi (Cuniang)