lp2m.or.id, Padang – Kegiatan lanjutan peningkatan kapasitas KUPS ini difokuskan pada penguatan kemampuan analisis potensi usaha menggunakan pendekatan Business Model Canvas (BMC), Merumuskan strategi bisnis dan menghitung biaya pokok serta penetapan harga produk yang difasilitasi oleh LP2M. Pendekatan ini diselaraskan dengan prinsip GEDSI ( semua anggota, termasuk perempuan, disabilitas, dan kelompok rentan, bisa terlibat secara setara.)
Kegiatan ini juga mendukung penyusunan RKU jangka pendek, menengah, dan panjang dan sebagai dasar pengembangan usaha KUPS yang berkelanjutan .
Pemetaan Potensi Usaha Dengan Business Model Canvas (BMC)
Kegiatan ini berfokus pada pemetaan potensi usaha KUPS, Peserta dikenalkan pada alat analisis Business Model Canvas (BMC) dan didampingi dalam praktik langsung penyusunannya. Pendekatan BMC ini diterapkan dengan perspektif GEDSI, yang menekankan pentingnya segmen pasar yang inklusif, distribusi manfaat yang adil, serta partisipasi aktif dari kelompok rentan. Proses ini membantu peserta memahami kondisi usaha, mengenali pasar, memperjelas nilai produk, serta merancang strategi promosi dan operasional. Hasil analisis menjadi dasar penyusunan rencana Bisnis yang berkelanjutan dan inklusif.
Perumusan Strategi dan Rencana Bisnis KUPS
Sebagai tindak lanjut dari analisis BMC, fasilitator bersama peserta merumuskan strategi usaha berdasarkan hasil pemetaan yang telah dilakukan. Strategi ini membantu memperjelas arah dan tujuan usaha KUPS secara lebih terstruktur. Seluruh hasil analisis dan strategi kemudian dirangkum dalam bentuk rencana bisnis bersama, yang menjadi pedoman utama dalam menjalankan dan mengembangkan usaha secara berkelanjutan dan inklusif.
Penyusunan Rencana Kerja KUPS
Dalam upaya menguatkan posisi dan arah gerak kelompok, peserta difasilitasi untuk menyusun Rencana Kerja Kelompok secara partisipatif. Penyusunan ini bertujuan agar kelompok bisa Mengamati perkembangan dan menentukan kegiatan yang perlu dilakukan dalam waktu dekat maupun yang bersifat jangka panjang. Melalui proses ini, KUPS didorong untuk memiliki panduan kerja yang jelas dan terarah, sehingga kegiatan usaha tidak berjalan secara reaktif, tetapi berdasarkan perencanaan yang sistematis.
Pembagian Peran Kerja Kelompok
Kegiatan ini berfokus pada penguatan tata kelola usaha sebagai fondasi penting dalam membangun usaha KUPS yang mandiri dan berkelanjutan. Penguatan tata kelola dilakukan melalui pembelajaran mengenai pembagian peran dan tanggung jawab dalam kelompok, sehingga struktur kerja menjadi lebih jelas dan kolaboratif. Dengan peranan kerja yang jelas, setiap anggota kelompok dapat memahami tugas masing-masing dalam operasional usaha, mulai dari produksi, administrasi, pemasaran, pengelolaan Media sosial,hingga pengelolaan keuangan.
Simulasi Perhitungan Biaya, keuntungan, dan Penetapan Harga
Selain menyusun rencana kerja, kegiatan ini juga memfasilitasi peserta dalam memahami aspek keuangan usaha secara lebih mendalam, khususnya terkait perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP). Peserta didampingi untuk menghitung seluruh komponen biaya produksi, termasuk alokasi persentase keuntungan untuk KUPS, serta fee atau insentif bagi tim panen dan tim pemasaran. Dengan pemahaman ini, KUPS diharapkan mampu mengelola produk secara lebih profesional dan transparan, serta memiliki kontrol yang lebih baik terhadap aspek finansial usaha mereka.
Pesisir Selatan,19-20 Juni 2025