lp2m.or.id, Nagari Sungai Gayo-Sekolah Lapang Iklim
Saat ini masyarakat sudah sangat merasakan dampak iklim yang terjadi di daerah mereka. Dahulu mereka bisa menebak dan memperkirakan musim hujan dan panas dengan perhitungan menggunakan kearifan lokal, tetapi sekarang masyarakat merasakan bahwa ketika mereka tanam benih yang menurut perhitungan mereka cocok dan waktu yang tepat, namun 1 minggu kemudian, intensitas hujan rendah atau tidak hujan sama sekali sehingga benih gagal tumbuh atau pertumbuhan tidak maksimal.
Maka dari itu, untuk saat ini dan kedepannya petani tidak bisa lagi bertanam berdasarkan perhitungan menggunakan metode “terdahulu”, tetapi melakukan pertanaman berdasarkan iklim dan curah hujan sehingga bisa mengurangi serangan OPT serta memaksimalkan produksi tanaman padi. Adanya pergiliran tanam juga berpengaruh pada cuaca. Adakalanya intensitas hujan rendah yang membuat air tidak ada sehingga terjadi kekeringan, saat itu lah waktu yang baik untuk pergiliran tanam dan juga bertujuan untuk memutus mata rantai hama pada padi.
Hari selasa (12/9/2022) Sekolah Lapang Iklim untuk pemula#1 pemula dilakukan di Nagari Sungai Gayo Kec.IV Jurai Kab. Pesisir Selatan. Sekolah Lapang Iklim ini merupakan hasil dari tindak lanjut analisis kerentanan yang dilakukan di 2 Nagari dampingan program VICRA di Kabupaten Pesisir Selatan (Nagari Sungai Sariak Lumpo dan Sungai Gayo Lumpo). Kegiatan ini berkolaborasi dengan parapihak (LP2M, BPP Kecamatan IV Jurai, BMKG-terhalang hadir karena ada masalah teknis).